Pengobatan dengan Racun Lebah

Racun lebah adalah sebuah komposisi (formula) biologi yang rumit yang mampu memberikan pengaruh kepada badan dan menambah daya tahan tubuh. Karena ia tersusun dari beragam zat asam (acid), juga mengandung kalsium dan protein dalam jumlah besar, dan minyak yang cepat menguap yang menimbulkan rasa sakit ketika terkena sengatan lebah dan menebarkan racun seperti halnya protein yang disuntikkan ke badan.

Racun lebah ini -seperti disebutkan diatas- adalah komposisi unik dan rumit yang bisa larut dalam air. Pada dasarnya ia merupakan salah satu jenis obat-obatan. Sekarang ini ditemukan lebih dari 24 produk obat-obatan yang mengandung racun lebah. Produk obat ini dikemas dalam bentuk obat gosok dan suntikan, yang bisa didapatkan di apotik-apotik atau toko obat.

Produk obat-obatan semacam ini tentu tidak sama dengan sengatan lebah secara langsung, sekalipun ramuan obat tersebut terbuat dari racun yang sama. Karena proses pembuatan obat-obatan ini bisa menyebabkan hilangnya beberapa unsur penting yang berfungsi sebagai penyembuh dari racun lebah. Belum lagi cara pembuatan obat, pengawetan dan oksidasi (persenyawaan suatu unsur dengan oksigen).

Eksperimen membuktikan bahwa mereka yang terkena sengatan lebah akan terhindar dari reumatik.

Para pakar mulai memilih dan mengambil racun lebah, lalu menaruhnya dalam suntikan khusus yang berbeda kadarnya, kemudian digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit, malaria, radang mata, sakit persendian, dan radang syaraf. Ia juga digunakan secara hati-hati kepada anak-anak yang memiliki kepekaan (sensitifitas) pada penderita TBC dan Diabet, serta sebagian penyakit pada Hati (Lever) yang sifatnya turunan.

Cara Pengobatan dengan Racun Lebah

1. Sebelum digunakan, terlebih dahulu harus dikonsultasikan dengan dokter, dan memastikan tidak adanya sensitifitas terhadap racun lebah.
2. Memcuci anggota tubuh yang akan disengat lebah dengan air panas (hangat) dan sabun, kemudian dikeringkan dengan handuk. Tidak diperkenankan menggunakan alkohol.
3. Harus diperhatikan tempat yang berbeda dari badan saat menyengatkan racun lebah.
4. Berangsur-angsur dalam bilangan sengatan. Misalnya pada hari pertama satu kali sengatan, hari kedua dua kali sengatan dan seterusnya hingga 10 kali sengatan, dan setiap sengatan diselingi dengan istirahat selama 4 atau 5 hari.
5. Pengobatan dengan racun lebah barangkali menimbulkan rasa sakit yang tidak akan sanggup dirasakan oleh sipenderita, oleh karena itu menggunakan es batu pada bekas sengatan bisa mengurangi rasa sakit.
6. Setelah itu dimulai tahap kedua dengan 140 hingga 150 kali sengatan.
7. Bilangan sengatan serta masa penggunaannya tergantung kepada jenis penyakit. Pada penyakit ringan cukup 2 atau 3 kali sengatan selama 2 hingga 5 tahap pengobatan. Tetapi jika penyakit berat, maka diperlukan masa pengobatan 2 hingga 3 tahap dalam seminggu, selama 1 hingga 3 bulan.

Peringatan !

Sebagian orang mengeluhkan kepekaan atau memiliki kepekaan (sensitifitas, alergi) terhadap racun lebah, sehingga ketika diobati dengan sengatan lebah atau meminum obat yang mengandung racun lebah tersebut menimbulkan efek samping. Akan tetapi umumnya efek samping yang ditimbulkan tidak  menjalar, yaitu berupa munculnya warna merah dan rasa nyeri di sekitar tempat yang disengat. Sebagian lagi mengalami efek samping yang lebih berat, yaitu meratanya warna merah dan nyeri ke anggota badan yang lain, yang terkadang bisa berpengaruh pada pergerakkan.

Efek samping  yang lebih serius semakin nyata, apabila si pasien memerah warna kulitnya disertai kesulitan bernafas, yang bisa jadi hal itu menyebabkan tidak sadarkan diri dan harus segera dibawa ke dokter.

Wassalam.