Manusia Berada Dalam Masa Penantian

Manusia Berada Dalam Masa Penantian

Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfa'at lagi Iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa Imannya. Katakanlah : "Tunggulah olehmu sesungguhnya kamipun menunggu (pula)." QS Al-An'aam (6) ; 158.

Dari Firman Allah itu dapatlah kita simpulkan, seakan-akan Allah berkata carilah harta sebanyak-banyaknya, raihlah pangkat setinggi-tingginya yang kamu tunggu hanyalah kedatangan malaikat untuk mencabut nyawa kamu.

Pada ayat lain Allah berfirman : "Bermegah-megahan telah melalaukan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)." QS.At-Takaatsur (102) ; 1 s/d 8.

Asal-Usul Kejadian Manusia

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Bauk." QS. Al-Mu'minuum (23) ; 12 s/d 14.

Dalam ayat lain disebutkan :

.......dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar di antara tulang sulbi dan tulang dada. QS. At-Thaariq (66) ; 5 s/d 7.

Semua makanan yang dimakan oleh orang laki-laki, disaring saripatinya dan disimpan di tulang punggung (sulbi), sedangkan makanan yang dimakan oleh perempuan diambil pula saripatinya lalu disimpan di tulang dada (tara'ib). Ketika kita menikah, kedua saripati baik yang berasal dari tulang punggung maupun tulang dada sama-sama bertemu dan bersatu sehingga nantinya mempola menjadi sebentuk jasad manusia.

Allah menceritakn bahwa Dia meniupkan ruh ke dalam jasad orok bayi yang sudah jadi tersebut untuk memberi kehidupan. Sebab tanpa ruh, jasad tinggalah jasad yang tidak memiliki kehidupan. Tidak jarang kita menjumpai adanya orok bayi yang terlahir ke dunia hanya tinggal jasadnya saja sebab ruhnya tidak sampai ditiupkan ke dalam jasadnya. Dari sini kita tahu bahwa orang akan hidup apabila ruh digabung dengan jasad.

Begitu pula sebaliknya, suatu saat apabila ruh terpisah dengan jasad maka usai sudahlah kehidupan manusia alias mati. Jadi kematian adalah proses terpisahnya ruh dari jasad. Pada titik inilah relevan jika datang kematian seseorang kita melafalkan kalimah : "Innaa lillaahi wa inna ilaihi raji'uun." yang artinya : Kami datang dari Allah dan kepada Allah jualah kami kembali. Jasad manusia yang berasal dari tanah kembali lagi ke tanah (karena jasadnya dikubur kan di tanah). Sedangkan ruh yang tadinya ditiupkan oleh Allah ke dalam jasad untuk memberi kehidupan, setelah terpisah dari jasad melalui proses kematian, dia kembali lagi ke hadirat-Nya.

Wassalam.